Peningkatan Management Resusitasi
pada Trauma Kepala : Metode SAFE
(Saline or Albumin Fluid Evaluation)
https://pixabay.com/id/vectors/anatomi-otak-penampang-kepala-2027131/ |
Latar Belakang
Kebanyakan cedera kepala merupakan akibat dari kontak bentur atau
guncangan lanjut. Cedera kontak bentur terjadi bila kepala membentur atau
menabrak sesuatu objek yang sebaliknya. Sedangkan cedera guncangan lanjut
merupakan akibat peristiwa guncangan kepada yang hebat, baik yang disebabkan
oleh pukulan maupun yang bukan karena pukulan. Selain itu penyebab yang paling
umum adanya peningkatan TIK pada pasien cedera kepala adalah edema serebri.
Puncak pembengkakan yaitu 72 jam setelah cedera. Pada saat otak yang rusak
membengkak atau terjadi penumpukan darah yang cepat, terjadi peningkatan TIK
karena ketidakmampuan tengkorak untuk membesar. Akibat cedera dan peningkatan
TIK, tekanan disebarkan pada jaringan otak dan struktur internal otak yang kaku
(Appleby, Ian et all, 2010).
Prinsip-prinsip patofisiologinya pada saat otak mengalami
hipoksia, tubuh berusaha memenuhi kebutuhan oksigen melalui proses metabolik
anaerob yang dapat menyebabkan dilatasi pembuluh darah. Pada cedera kepala,
hipoksia atau kerusakan pada otak akan terjadi penimbunan asam laktat akibat
metabolik anaerob. Hal ini menyebabkan timbulnya metabolik asidosis. Pola pernafasan
Cedera kepala yang mengubah tingkat kesadaran biasanya menimbulkan gagal nafas
yang mengakibatkan laju mortalitas yang tinggi diantara pasien cedera kepala.
Kerusakan mobilitas fisik Akibat terjadinya edema dari cedera kepala berat,
dapat mengalami perubahan kesadaran, masalah dalam keseimbangan, kehilangan
tonus otot, otot spastik. Hemiparese dan hemiplegi sebagai akibat kerusakan
pada area motorik otak (Appleby, Ian et all, 2010. Dinh, Michael et al.
2013).
Keseimbangan hidrasi Hampir semua pasien cedera kepala akan
mempunyai masalah untuk mempertahankan status hidrasi yang seimbang, kondisi
ini akan mengurangi kemampuan tubuh berespon terhadap stres. Dalam keadaan
stres fisiologi, makin banyak antidiuretik (ADH) makin banyak aldosteron
diproduksi yang mengakibatkan retensi cairan dan natrium. Proses ini biasanya
membaik dengan sendirinya dalam satu sampai dua hari, bila diuresis terjadi.
Aktivitas menelan Gangguan area motorik dan sensorik dari hemisfer serebral
akan merusak kemampuan untuk mendeteksi adanya makanan pada sisi mulut dan
untuk memanipulasinya dengan gerakan pipi dan lidah. Kemampuan komunikasi
Pasien dengan cedera kepala juga disertai kerusakan komunikasi yang terjadi
secara tersendiri melainkan akibat dari kombinasi efek-efek disorganisasi dan
kekacauan proses bahasa (Appleby, Ian et all, 2010).
Sebagaimana kita ketahui,sebagian besar tubuh manusia terdiri atas
cairan yang jumlahnya berbeda-beda tergantung usia dan jenis kelamin serta
banyaknya lemak di dalam tubuh. Dengan makan dan minum tubuh mendapatkan air,
elektrolit serta nutrien-nutrien yang lain. Dalam waktu 24 jam jumlah air dan
elektrolit yang masuk setara dengan jumlah yang keluar. Terapi cairan
dibutuhkan bila tubuh tidak dapat memasukka air, elektrolit serta zat-zat makanan
ke dalam tubuh secara oral misalnya pada saat pasien harus berpuasa lama,
karena pembedahan saluran cerna, perdarahan banyak, syok hipovolemik, anoreksia
berat, mual muntah dan lain-lain. Dengan terapi cairan kebutuhan akan air dan
elektrolit akan terpenuhi. Selain itu terapi cairan juga dapat digunakan untuk
memasukkan obat dan zat makanan secara rutin atau juga digunakan untuk menjaga
keseimbangan asam basa.
Diagnosis cedera kepala biasanya tidak sulit ditegakkan : riwayat
kecelakaan lalu lintas, kecelakaan kerja atau perkelahian hampir selalu
ditemukan. Anamnesis lebih rinci tentang : Sifat kecelakaan, Saat terjadinya,
beberapa jam/hari sebelum dibawa ke rumah sakit, Ada tidaknya benturan kepala
langsung, Keadaan penderita saat kecelakaan dan perubahan kesadaran sampai saat
diperiksa (Damkliang, Jintana, et all. 2014. R. Shayn Martin and J. Wayne
Meredith). Bila si pasien dapat diajak berbicara, tanyakan urutan peristiwanya
sejak sebelum terjadinya kecelakaan, sampai saat tiba di rumah sakit untuk mengetahui
kemungkinan adanya amnesia retrograd. Muntah dapat disebabkan oleh tingginya
tekanan intrakranial.
Manfaat
Dari gambaran pada cedera kepala (neuropatologi), kerusakan otak
dapat digolongkan menjadi fokal dan difus, walaupun terkadang kedua tipe
tersebut muncul bersamaan. Alternatif yang lain menggolongkan kerusakan otak
menjadi primer (terjadi sebagai dampak) dan sekunder (munculnya kerusakan
neuronal yang menetap, hematoma, pembengkakan otak, iskemia, atau infeksi).
Iskemia serebral umumnya terjadi setelah cedera kepala berat dan disebabkan
baik karena hipoksia atau perfusi serebral yang terganggu/rusak. Pada orang
normal, tekanan darah yang rendah tidak mengakibatkan rendahnya perfusi
serebral karena adanya ”autoregulasi”, terbukti adanya vasodilatasi serebral.
Setelah cedera kepala, bagaimanapun juga sistem autoregulasi sering tidak
sempurna/cacat dan hipotensi bisa menyebabkan efek yang drastis (Appleby, Ian
et all, 2010).
Pemberian cairan dan elektrolit disesuaikan dengan kebutuhan.
Harus dicegah terjadinya hidrasi berlebih dan hiponatremia yang akan
memperberat edema otak. Pada kondisi normal, cairan tubuh manusia
didistribusikan intrasel dan ekstrasel dengan perbandingan yang tetap. Dengan
demikian segala kondisi yang dapat merubah komposisi tersebut akan
mengakibatkan ketidak seimbangan hemodinamik yang dapat menjadi fatal
(Damkliang, Jintana, et all. 2014).
Selanjutnya Bagaimana Analisis Literatur Manajemen Resusitasi Pada Trauma Kepala